Rabu, 14 Desember 2016

Biografi Jihan Septiani

Biografi

 "Aku Bangga"

      Lahir di Tangerang akhir bulan Juli tahun 1999. Saat ini dia sudah berusia 17 tahun dan sedang mengalami masa-masa remaja. Nama panggilan akrabnya adalah jihan dengan nama lengkap Jihan Septiani, bersekolah di salah satu sma swasta ternama di tangerang.  Sejak kecil dia sudah menjadi Yatim. Ibu nya meninggal beberapa saat setelah ia lahir dan saat balita ayahnya pun pergi merantau ke luar kota dan ayahnya meninggalkan dia bersama kakaknya di rumah bibinya.  Terlahir menjadi anak ke-4 dari keluarga kecilnya yang sederhana namun tidak tampak indah, dan kondisinya itu tidak membuat ia putus asa dengan keadaan, sejak kecil dia anak yang sangat tegar dan ceria serta bersahabat dengan banyak teman.

        Sebuah harapan kecil dari dirinya selalu terucap saat keinginan dan kerinduan pada sosok ibu selalu ada di benaknya. walaupun hingga remaja belum pernah melihat langsung ibu nya namun dia bangga atas kekuatan ibu nya demi keselematan saat dia lahir kedunia. Prestasi di masa sekolahnya selalu bagus, dia juga aktif di kegiatan-kegiatan kesiswaan dan menjadi idola tersendiri bagi kawan-kawan di sekolahnya. dia mempelajari bahasa asing seperti bahasa arab, dan dengan keseriusannya belajar kini dia sudah sangat fasih. Namun semua prestasinya terhenti ketika sebuah hasil diagnosa dari dokter bahwa terdapat masalah pada kesehatannya, sehingga ia harus berhenti dari kegiatan-kegiatan yang dapat memicu fatal pada kesehatannya.

        Di awal diagnosa dari dokter, Jihan ternyata telah lama memiliki penyakit jantung bawaan sehingga dia harus melakukan pengecekan kesehatan dan berobat rutin. sebelumnya tidak terbayangkan bahwa ia mengidap sakit seperti ini, karena tidak ada indikasi-indikasi bahwa ia mengidap penyakit ini. Tidak ada lagi kata-kata yang dapat aku ucapkan saat aku mengetahui hasil diagnosa ini juga.

        Awal kisah, aku bertemu dengan nya saat acara kumpul keluarga di perayaan Idul Fitri, Dia yang nampak ceria mengambil perhatian diriku untuk berkenalan dengannya. Dengan wajah yang manis dengan sifatnya yang ramah sangat membuat aku penasaran dengannya. Ia (Jihan) adalah anak ke empat dari Ibu yang menjadi saudara (adik perempuan Nenekku) dan dengan demikian, berarti ia adalah saudara setingkat dengan ayah ku. Saat itu aku tidak percaya dan menganggap itu hanya bahan candaan ketika keluarga besar menegur aku untuk memanggilnya dengan bibi, namun umurnya masih sangat lah muda.

       Aku dan dia selalu dekat, dia sering bercerita tentang masa-masa sekolahnya dahulu, Ia masih ingin kembali meneruskan pendidikannya namun tidak di izinkan oleh keluarga dan dokter, dikarenakan kesehatannya yang belum stabil. Ia memiliki sebuah prinsip bahwa kita tidak harus menyerah pada keadaan karena masih ada orang yang mencintai kita menunggu dengan kasih sayang, ~Takdir sudah ada di tangan tuhan sedangkan kita sebagai mahluknya hanyalah tinggal berdoa memohon takdir yang baik dari tuhan. 

      Satu hal yang membuat ia selalu aku banggakan, adalah saat ia tersenyum.. walaupun ia nampak lemah namun dia tidak pernah ingin kelemahannya menjadi sebuah hambatan. Ia tetap tersenyum dan ceria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar